Minggu, 30 Januari 2011

untittled

"aku sudah mencoba untuk memberitahunya. tapi dia tidak bisa mengerti sedikit pun!" bentakku pada Blair. 
aku membenamkan wajahku di telapak tanganku. 

"kau yakin sudah berusaha meyakinkannya?" Blair merangkul pundakku yang kurus. 

"aku sudah mencoba menghubunginya tapi seperti yang kau tahu, ia hanya berkata 'apa' dan langsung menutupnya. ini menyakitkan saat kau kehilangan sahabatmu hanya karena masalah kecil" 

"kurasa tidak, Clairy. kau tentu sudah lama mengenal Sam, bukan? bukankah Sam tidak mudah marah? kau harus mengerti. mungkin dia sedang dilanda masalah sedang kau tidak mengetahuinya" 

"tidak mungkin. dia tidak pernah tertutup sebelumnya" 

"sayangnya kali ini dia tertutup" 

   Aku menghentikan tangisanku dan beranjak. aku menyadari mungkin saja apa yang dikatakan Blair. tapi apa? sepenting apakah hal itu sehingga ia harus merahasiakannya dariku? setahuku dia orang yang terbuka. ia menceritakan semuanya kepadaku. dari hal yang cukup rahasia seperti ukuran bra nya hingga hal yang sangat rahasia seperti pekerjaan ibunya selama ini dan masalah keluarganya. tapi apa itu? aku memutar otakku. 

"tidurlah dan mungkin kau akan dapat suatu petunjuk nanti. ini sudah terlalu larut" Blair memasang senyum hangatnya. 

kulirik jam dinding yang menggantung menunjukkan pukul 11 pm. yeah, ini sudah terlalu malam. aku membalas senyumannya dan menuju kamarku yang sudah gelap. aku hendak beranjak naik ke kasurku dan terlelap. 
                                                                                 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar